Minggu, 11 Oktober 2009

Tampilan “gajah diwadhahi tenggok”.


Tampilan “gajah diwadhahi tenggok”.

>>ini agak ilmiah, ada hitungan2nya<<

Kita mengenal kata “preview” yang biasanya kemudian diterjemahkan menjadi “pratinjau” atau kata “view” yang kemudian ada yang menerjemahkan menjadi “tampilan”. Saya tahunya adalah gambar atau tulisan atau tabel yang ditampilkan pada sebuah halaman kertas atau layar. Kertas yang biasa dipakai di Indonesia adalah kertas folio, saya lebih mudah menghafalnya dengan lebar 8.5 inci dan panjang 13 inci ini kalau dalam posisi tegak atau istilah lainnya portrait. Kalau didatarkan ukurannya menjadi lebar 13 inci panjang 8.5 inci ini namanya posisi landscape.

Pernahkah anda mencoba untuk menilik daya muat kertas folio tersebut? Setelah saya lihat di tampilan ternyata dalam posisi tegak/ portrait, kertas folio dapat memuat 9 kolom dengan masing2 kolom 9 satuan atau dalam hitungan abjad adalah kolom “a” sampai “i” dan kebawah dengan 67 baris. Dalam satuan pica atau ketukan mesin ketik dapat memuat 50 ketuk kekanan dan 78 spasi kebawah. Dalam posisi datar/ landscape dapat memuat 14 kolom dengan masing2 kolom 9 satuan atau dalam hitungan abjad adalah kolom “a” sampai “n” dan kebawah dengan 31 baris. Dalam satuan pica atau ketukan mesin ketik dapat memuat 78 ketuk kekanan dan 36 spasi kebawah. Kalau kepingin mudah menghafal ambil saja i67, n31 atau 50_78, 78_36.

Nah rumus itu kemudian kita coba untuk membuat laporan posyandu. Posyandu adalah suatu tempat pelayanan terpadu yang bertempat di suatu bagian desa yang mempunyai kegiatan pelayanan berupa kesehatan ibu anak, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, keluarga berencana. Untuk menghafalnya disingkat KGIDK. Jadi yang harus dituliskan dalam laporan minimal adalah No =ditaruh dikolom a, Desa =kolom b, Posyandu =c, Imunisasi BCG DPTHB1 DPTHB2 DPTHB3 POL1 POL2 POL3 POL4 HEP0 CPK1 =defghijklm, Timbangan ditimbang D naik N tak dapat dievaluasi O tak naik T =kolom nopq, Imunisasi ibu hamil TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 =kolom rstuv. Jadi kolom terakhir adalah “v”. Barisnya diperlukan sejumlah posyandu, kalau di suradadi ada sejumlah 43 posyandu, kalau di bumijawa bisa sampai 97 posyandu; ditambah 3 baris untuk judul dan kepala tabel 7 baris untuk tandatangan mengetahui. Jadi kedudukan akhir pojok kanan bawah adalah di posisi v53.

Kalau pakai picas alias ketukan: No terbesar 11= 2 ketuk, desa terpanjang purwahamba= 10 ketuk, posyandu terpanjang wijayakusuma ibu sri darningsih= 31 ketuk, sepuluh jenis imunisasi kali 4 ketuk= 40 ketuk, empat opsi timbangan kali 3 ketuk= 12 ketuk. Jumlahnya 2+10+31+40+12+15 (untuk batas kolom)= 110 ketuk. Untuk barisnya sama sejumlah 53 spasi. Jadi kedudukan akhir pojok kanan bawah adalah 110_53.

Selanjutnya kita perbandingkan: dibutuhkan area sampai v53 padahal tersedia hanya i67 atau dibutuhkan area pica spasi 110_53 sementara hanya tersedia 50_78.

Dalam posisi kedudukan tersebut belum lagi memuat hal yang berkait dengan pemeriksaan kehamilan yang meminta kolom untuk gravida, para, abortus, anak terkecil, jarak hamil, lila, berat badan, tensi, tablet tambah darah, tinggi, tinggi fundus uteri dll; pemeriksaan anak yang meminta anak sehat, anak sakit, obat/ nasehat yang diberikan; jumlah penderita diare datang sendiri, dirujuk kader, diberi oralit, diberi infus, dirujuk; pelayanan KB suntik, pil, kondom, kontrol IUD.

Kesimpulannya: kalau sampeyan memaksakan diri untuk membuat tampilan sedemikian banyak acara dengan penampakan yang besar atau standar 100% dalam wadah kertas folio yang kecil itu bagaikan sampeyan memaksakan diri mewadhahi gajah dalam sebuah tenggok.

Nek Lik Sih gemiyen ngarani “aeng”, lha nek jarene Mbokdene Tata ngaranine “aneh” utawa “ganjil”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar