Jumat, 11 Juni 2010

Visi dan misi versi gotri legendri nagasari


((Hanya gendhu2 rasa saja))
Dahulu, tukang ketik pada waktu masih kecil, bermain dan berlagu dengan gotri legendri nagasari. Di dalam syair berikutnya dipertanyakan : “entenana suk nek gedhe dadi apa ?”.
Setelah sekarang ketemu sama pak boss yang dengan hebohnya berbicara mengenai visi dan misi, ternyata tidak jauh dengan pertanyaan pada lagu dolanan masa kecil : “suk nek gedhe dadi apa ?”. Ternyata simbah saya tidak kalah pinter sama pak boss.
Seorang pemimpin di zaman sekarang tidak akan kelihatan hebatnya kalau tidak dapat
memaparkan visi dan misi. Anak2 sekolahan juga akan merasa bangga bila sudah dapat bicara visi dan misi. Tapi kalau saya (tukang ketik), kok biasa2 saja, mungkin oleh karena dulu saya sudah sering melagukan pertanyaan : “suk nek gedhe dadi apa ?.
Dan memang orang2 itulah (yang punya visi dan misi) yang akan bisa mengubah dunia. Orang2 yang idenya cemerlang, sebagaimana juga Sukarno yang menyuruh menggantungkan cita2 setinggi langit, yang menggembar-gemborkan revolusi. Semangat untuk selalu mengadakan perubahan (kearah baik), dan seandainya sudah tidak baik lagi, membuat yang baru lagi yang lebih baik, bongkar pasang dan bongkar pasang lagi.
Untungnya, semangat perubahan itu disertai dengan rasa kebangsaan yang kuat. Jadi, rancang bangun, perubahan yang diadakan, adalah dalam rangka kebaikan kejayaan bangsa.
Bagaimana anda melihat sekarang ? Semangat perubahan untuk kepentingan sendiri ? Pembuatan rancangan pembangunan untuk supaya tukang ketik ikut dapat keuntungan. Pembuatan produk undang2 untuk supaya seseorang dapat keuntungan ? Jadi apa visi anda yang sebenarnya ?
Itulah. Ada visi kelompok, ada visi individu. Kalau visi individu sebegitu tampak dari keseluruhan visi kelompok, namanya “ada batu dibalik udang”. Kalau visi individu tertutup denagn visi kelompok, namanya “ada udang dibalik batu”.
“Lha sekarang, terus visi kita apa, pak boss ?” saya bertanya.
“Saya ini pemimpin tapi kelasnya kelas satu, atau setinggi2nya kelas dua sedikit, maksude, nyong kuwe kaya deneng kepala buruh/ karyawan, nek sampeyan mebelegasikan pekerjaan ngetik pada orang lain, saya naik tingkatan menjadi mbahne buruh, jadi saya tidak mempunyai visi, ora gaduk kuping, visi ada pada pemrakarsa, oleh karena ide cemerlang adalah dari beliau, kita adalah pengikut alias tut wuri handayani, tapi jangan menjadi tut wuri hanggembosi, wong handayani saja anda bisa dituduh hanggembosi oleh beberapa orang paranoid. Tukang ketik bukan levelnya untuk memaparkan visi, kecuali kalau visi individu, semakin banyak yang diketik, semakin banyak lemburan, semakin banyak OJ (orang jam)-nya. Kita adalah pengikut untuk mewujudkan visi kita bersama yang telah dicetuskan oleh pemimpin kita. Umpama terhadap pemimpin kita yang bilang Indonesia sehat 2010, kita bisa bekerja keras mempercepatnya menjadi Indonesia sehat Mei 2010.”
Pak boss masih menyambung : “Negara kita bercita-cita supaya suatu saat bisa menjadi negara yang adil dan makmur. Itu visine founding fathers, mbuh apa maksude. Kalau anda besuk jadi pemimpin, jangan sampai anda melanggar keadilan dan menggerogoti kemakmuran rakyatmu. Kalau anda melakukan itu, cara tegale anda mlekotho & meres rakyatmu”
“Dan yang penting lagi adalah act, action, aksi, tandang, temandang, giatan, kerja. Gawean ora cukup diomongna, dirapatna, diprintahna, tapi perlu ditandangi, dikerjani. Nek rakyatmu ora bisa ngerjani, diblajarana, nek perlu sampeyan maju dhewe nandhangi, kuwi sing menurut mbokdhe sleman sing jenengane sembada.” Pak boss esih neruske kojrahe.
"Anaging, wong nyambut gawe iku ana urutane, ana tahapane. Aja gili2 pan ngobong uwuh wong sampeyan durung duwe korek. Aja ujug2 nembus langit pitu padahal awakmu esih kraket karo donya. Mipil, aja kesusususu, aja keburu nafsu, tahu diri, sepira kekuatanmu. Sampeyan dudu Bandung Bandawasa. Nek sedia ember bae durung bisa, aja mikiri sedia jedhing. Paham,"
“Wis, malah ngejak omong wae, temandhang …!!.”
“Tuli eling, saduwur2e sampeyan duwe panggayuh, sagagah-gagahe sampeyan, ngko nek wis tekan wektune tetep ilaihi roji’un, dhempok engkak-engkok dadi kodok, sampeyan bakal ngakoni nek ora ana sing luwih agung luwih kuwasa kajaba Gusti Kang Mahaagung Kang Mahakuwasa…”

----Gotri legendri nagasari, riwul awul-awul jenang katul, tulen alen-alen jadah manten, entenana suk nek gedhe dadi apa, padhem mbako enak mbako sedhem, dhempok engkak-engkok dadi kodhok-----

Selasa, 08 Juni 2010

pejabat teras




(Gendhu2 rasa) Pejabat teras.

Apakah anda tahu definisi pejabat teras ? Kalau anda tidak tahu definisinya, anda sama tingkat kemampuan pemahaman dengan saya = si tukang ketik. Tapi saya pernah mendengar bahwa pejabat teras adalah pejabat yang tingkat kekuasaannya satu level dibawah pejabat tertinggi. Seandainya anda rakyat jelata, anda akan sulit untuk dapat menemuinya. Urusannya, sedemikian banyaknya, dari masalah merancang bangun, merancang anggaran belanja, penawaran, tender, penentuan pemenang, pelaksanaan, pemeriksaan, pengawasan. Biasanya dia juga mengunjungi masyarakat dalam kunjungan2 kerjanya. Tidak hanya itu, beliau biasanya juga ditunjuk atau dipercaya memimpin organisasi2. Jadi anda harus maklum seandainya urusan yang seharusnya beliau urus, malah tidak terurus.

Lain dengan pejabat teras yang satu ini. Anda akan sangat mudah untuk menemuinya, bercanda alias “gasak2an”, berbincang lama2, curhat, transfer pengetahuan, transfer teknologi. Anda akan disambut sejak anda masuk pintu gerbang. Dia berada di teras, bersiap menunggu seandainya ada saudara2nya yang minta tolong, atau perlu ditolong. Dia berada di teras, oleh karena salahsatunya memang dia tidak mempunyai kedudukan untuk duduk di dalam. Dia memang orang yang langsung berhubungan dengan masyarakat.

Hidup pejabat teras !!!

Sabtu, 01 Mei 2010

Nyamuk gaya baru



(Ini bukan tulisan ilmiah, hanya gendu2 rasa saja)
Sebagaimana manusia, terlepas sifat2nya yang tersembunyi dimasa2 lalu, pada akhir2 ini mempunyai sifat lain dari sebelumnya. Atau sebagaimana alam, cuaca tidak menentu, tidak ada musim2an lagi, panas bumi yang meningkat. Sifat nyamuk, mungkin memang baru, atau sebenarnya sudah lama tapi baru diketahui sekarang, atau ada pembuat cerita untuk mendapat sensasi baru. Nyamuk vektor (penular penyakit) demam berdarah, sekarang dikabarkan tidak harus menggigit (menusuk-sedot) pasien sakit demam berdarah terlebih dahulu untuk menularkan kepada orang yang lain. Penggigitan (penyedotan) terhadap pasien yang sakit cukup diwakili oleh “mbah canggah”nya, sehingga sampai turunan kelima dari nyamuk yang berhubungan dengan pasien sakit, masih bisa langsung menularkan penyakit demam berdarah kepada manusia lain. Begitu pula dengan virus demam berdarahnya, sekarang dapat berjangkit pada presiden sampai rakyat kecil (tidak mempedulikan jabatan), bisa pada bayi sampai orang tua (tidak mempedulikan umur), bisa berjangkit pada masyarakat pantai sampai masyarakat gunung (tidak mempedulikan tempat), dan gejalanyapun menjadi tidak khas (semaunya sendiri), dapat berupa panas, panasnya juga bisa tidak khas, atau dingin, sakit perut, sakit kepala, bercak perdarahan, mimisan, perdarahan gusi, muntah darah, berak darah, batuk, sesek, perut kembung, jantung berdebar, badan pegel2, syok, dan lain2.
Yang kemudian malah ditakutkan adalah angka. Angka kesakitan dan angka kematian. Tahun2 lalu Dokter puskesmasnya tukang ketik cukup menggunakan pedoman panas tinggi tanpa diketahui penyebabnya, sakit perut, sakit kepala, dan adanya tanda2 perdarahan untuk memberi judul demam berdarah, sehingga cukup dapat banyak menemukan pasien demam berdarah oleh karena puskesmasnya ada tempat perawatannya. “Sekarang pasiennya jangan banyak2 lagi, jangan melebihi angka kesakitan tahun kemarin.”
Okelah kalau begitu.
Kemudian ternyata memang sudah diterapkan kriteria baru sudah sejak 2 tahun yang lalu, demam yang dengan penurunan trombosit dan kenaikan hematokritlah yang boleh dianggap sebagai demam berdarah. Ternyata berhasillah Dokter puskesmas saya dalam menurunkan angka kesakitan demam berdarah oleh karena biasanya pasien hanya sempat diperiksa darah sebanyak satu kali, dengan alasan takut diambil darahnya lagi atau sudah enak badan dan sudah ingin pulang. Alasan yang lain, memang repot juga memeriksa Hb, trombosit, Hematokrit dengan alat kuno yang ada sekarang, disamping prosesnya pemeriksaannya lama, masih ditambah pengambilan spesimen darahnya harus banyak. Akhirnya tidak pernah ada yang penurunan trombosit apalagi harus bersama2 dengan kenaikan hematokrit, karena memeriksanya hanya sekali.
“Jangan khawatir, alatnya sudah saya usulkan”, begitu kata Kapuskes saya. Tukang ketik salut atas kesigapan Kepala Puskesmas dalam mengusulkan alat yang dibutuhkan dalam membantu diagnosa demam berdarah dan penyakit lainnya. Setelah Kapuskes berlalu petugas lab lewat : Lha tekane kapan, usul wis kosi 5 tahun, durung teka barange, sing teka malah sing ora kanggo. Beli dong, usul2 saja.” Lha saya sebagai tukang ketik yang sering bergaul dengan TU tidak bisa membenarkan omongan petugas lab, oh. Zaman sekarang, walaupun anda tulus untuk mengabdi kepada negara dan bangsa, dengan segala banda bahkan nyawa, dan kemudian anda kuat untuk membelikan hematologi analyzer dan microhematokrit untuk puskesmas yang anda sayangi, tapi perkara dibelakangnya bisa jadi lain, ana aturane.
Kesimpulane:
Pilihan pertama,
Puskesmas diberikan alat analisa darah berikut analisnya, dan masyarakat dipacu dengan bantuan ala kadarnya untuk selanjutnya bisa mandiri dalam gerakan pembersihan sarang nyamuk sekaligus sebagian kecil beaya untuk fogging. Ini kemungkinan akan menghasilkan distribusi penyakit demam berdarah dengue menurut derajatnya, sekaligus dapat untuk pengambilan tindakan yang sesuai untuk selanjutnya.
Pilihan kedua,
Penurunan angka kesakitan dapat disiasati dengan mengubah kriteria penyakit dan tidak memberikan alat untuk mencapai kriteria tersebut.
Fogging, yang mengeluarkan banyak biaya, sudah tidak efektif lagi untuk mencegah penularan demam berdarah, metode yang paling efektif adalah pembersihan sarang nyamuk (PSN).
Dan masih banyak pilihan yang lain.
Ana sing glendhang glendheng : “wah ngirit temenan nek kaya ngono iku, rasah nyemprot, rasah tuku alat, angka kesakitan wis turun dhewe”.

Operasi Katarak





Sebelumnya, bagi puskesmas yang kurang peduli dengan orang buta oleh karena katarak, tidak perlu melanjutkan membaca pengumuman ini.

Pengumuman.
Bagi warga Kabupaten Tegal yang miskin / tidak mampu dan berpenyakit katarak, dapat mengikuti operasi katarak gratis (dibiayai pemerintah) di Puskesmas Suradadi Tegal, yang dilakukan oleh dokter mata dari Balai Kesehatan Indera Masyarakat Semarang. Tanggal 5 Mei 2010 : seleksi oleh petugas Puskesmas khusus mata, 6 Mei 2010 : seleksi ulang oleh dokter mata & operasi, 7 Mei 2010 : kontrol post operasi oleh dokter mata. Membawa : Kartu jamkesmas dan atau Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kepala Desa, Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk.

Tambahan berita tgl 5-Mei-2010, tim pengumpul penderita katarak dari puskesmas se kabupaten tegal dan tim seleksi puskesmas suradadi telah mendapat penderita katarak matur sebanyak 53 penderita dari 75 pendaftar. Selanjutnya akan diseleksi akhir sebelum operasi oleh dokter mata dari BKIM semarang besok tanggal 6-Mei-2010. CP :081911506500 (Ikhsan, AMK, SKM)

Selasa, 20 April 2010

Kartini















Entah apa sebabnya, ujug2 ada perintah untuk mengenakan kebaya bagi karyawan wanita setelah sekian lama tidak pernah ada instruksi semacam itu, bahkan untuk anak2 sekolahpun. Ketika tukang ketik ditanya apa alasannya, dia tidak dapat menjawab oleh karena suratnyapun tidak datang sampai ke kantor. Di zaman sekarang dimana kamunikasi sudah sangat maju, surat sudah tidak begitu penting gunanya, kecuali surat2 SPJ yang malah lebih rumit dan bertele2. Cukup SMS saja apa yang menjadi kehendak hatinya.
Akhirnya tukang ketik ngarang saja, mungkin untuk mengungkap kembali nasionalisme yang telah pudar kalau tidak boleh dikatakan hancur berkeping2. Tindakan2 seperti korupsi, makelar kasus, manipulasi SPJ, manipulasi kata2 dalam hukum dimana kata2 orang awam diartikan menjadi kata2 hukum dengan segala konsekwensinya seperti istilah pengembalian uang Negara yang dianggap tidak digunakan sebagaimana seharusnya menurut pengartian seseorang tanpa merunut bagaimana kejadian itu terjadi, menurut tukang ketik adalah salah satu bentuk pengkhianatan terhadap nasionalisme dan lebih lagi adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.
Nasionalisme. Kita mecoba untuk mengingat lagi perjuangan beberapa pahlawan untuk kesejahteraan Negara ini. Apa yang seseorang punya dalam Negara ini dicoba sebagian atau semuanya diberikan untuk Negara. Dan juga untuk menunjukkan jati diri, yang mana jati diri tersebut sudah terkoyak2 oleh budaya2 yang bukan tumbuh dari Negara ini, dan itu dilakukan dengan bangga oleh karena orang2 ini merasa dirinya orang yang modern. Nasionalisme. Kecintaan kita terhadap milik kita, budaya kita, adat2 kita, kearifan2 kita, harus ditumbuhkan kembali. Dengan kebaya? Dengan kebaya? Mengapa tidak !
Ibu kita Kartini, putri sejati, putrid Indonesia, harum namanya, sungguh besar cita2nya, bagi Indonesia.

Rabu, 10 Februari 2010

krenteg : ketika masih bersatu...(tested only)


Tak terasa hampir setahun kita di tempat kerja baru, dan mungkin sudah terisi pada hidup kita (sebatas permukaan kisah), kisah cerita tentang suasana kerja dan pengenalan karakteristik sesama abdi negara. Mungkin teman sudah banyak yang dikasih dan mengasih sesuatu untuk tempat kerja kita yang baru ini, kecuali si penulis ini. Namun...lepas dari itu semua adalah yang terpenting yakni awal kebersamaan kita harus tetap kita jaga sampai tak terbatas waktu meski sekarang sudah terpisah tempat.

Semoga yang telah berpengalaman tetap memberi kita arahan, bimbingan, sentakan, kritikan, dan etc...demi kemajuan kita bersama. Terimakasih untuk ini semua, dan semoga kita sebagai orang-orang awal dapat menjadi seperti yang diinginkan mereka semua (yang senior) dalam kapasitas baik tentunya. Thanks 4 u.

Selasa, 26 Januari 2010

TETANUS NEONATORUM


(seluruh WUS, termasuk didalamnya ibu yang hamil harus imunisasi TT sebanyak 5 kali untuk mendapatkan perlindungan dari penyakit tetanus bagi dirinya dan tetanus neonatorum bagi bayinya)

TETANUS NEONATORUM

Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonates (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh Clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.
Spora kuman tersebut masuk kedalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya, yaitu talipusat, yang dapat terjadi pada saat pemotongan talipusat ketika bayi lahir maupun pada saat perawatannya sebelum puput (terlepasnya talipusat). Masa inkubasi 3 – 28 hari, rata-rata 6 hari. Apabila masa inkubasi kurang dari 7hari, biasanya penyakit lebih parah dan angka kematiannya tinggi.
Angka kematian kasus (CFR) sangat tinggi. Pada kasus TN yang tidak dirawat angkanya mendekati 100%, terutama yang mempunyai masa inkubasi kurang dari 7hari. Angka kematian kasus TN yang dirawat di rumah sakit di Indonesia bervariasi dengan kisaran 10,8-55%.
Faktor resiko untuk terjadinya tetanus neonatorum antara lain :
 Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil tida dilakukan, atau tidak lengkap, atau tidak sesuai dengan ketentuan program
 Pertolongan persalinan tidak memenuhi syarat-syarat
 Perawatan talipusat tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
PENILAIAN
Gejala klinik tetanus neonatorum antara lain sebagai berikut :
 Bayi yang semula dapat menetek menjadi sulit menetek karena kejang otot rahang dan faring (tenggorok)
 Mulut bayi mencucu seperti mulut ikan
 Kejang terutama apabila terkena rangsang cahaya, suara dan sentuhan
 Kadang-kadang disertai sesak nafas dan wajah bayi membiru.
Sering timbul komplikasi terutama bronkhopneumonia, asfiksia dan sianosis akibat obstruksi jalan nafas oleh lendir/sekret dan sepsis.
PENANGANAN
1. Mengatasi kejang dengan memberikan suntikan anti kejang
2. Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan membersihkan jalan nafas. Pemasangan spatel lidah yang dibungkus kain untuk mencegah lidah tergigit
3. Mencari tempat masuknya spora tetanus, umumnya di talipusat atau di telinga
4. Mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serum (ATS) dan antibiotik
5. Perawatan yang adekuat: kebutuhan oksigen, makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Penderita/bayi ditempatkan dikamar yang tenag dengan sedikit sinar mengingat penderita sangat peka akan suara dan cahaya yang dapat merangsang kejang.

By kris.

[bagi rekan yang mau menyumbang artikel kegiatan dll, dapat mengirim pesan ke facebook puskesmassuradaditegal jawatengah untuk selanjutnya dapat kami undang sebagai pengirim posting dalam blog ini]

PERTEMUAN DUKUN BAYI






KEGIATAN PERTEMUAN DUKUN BAYI DI PUSKESMAS SURADADI

Pelaksanaan pertemuan dukun bayi di puskesmas suradadi dilaksanakan setiap sebulan sekali tepatnya setiap jumat minggu terakhir. Pertemuan dukun bayi tersebut dihadiri oleh dukun bayi yang bertempat di masing-masing desa yang terletak dalam wilayah kerja puskesmas suradadi, yaitu dari 5 desa antara lain :
Desa kertasari, desa jatimulya. Desa purwahamba, desa suradadi dan desa bojongsana.
Jumlah seluruh dukun bayi yang berada di wilayah kerja puskesmas suradadi berjumlah 27 orang dan tersebar dimasing-masing desa.
Adapun materi yang disuluhkan meliputi berbagai hal yang menyangkut ibu hamil, bersalin,ibu nifas,perawatan bayi dan masih banyak lagi.
Pertemuan dukun bayi ini sudah berlangsung sejak tahun 80an, sehingga hubungan yang terjalin antara dukun bayi dan petugas kesehatan sudah sangat dekat.
Semoga apa yang kita laksanakan pada hari ini dan hari-hari sebelumnya dapat membuahkan hasil yang manis. Amin..

Salam hangat dari penulis untuk kalian yang membaca…

By kris.